15 February 2011

Episode Kapan nikah?

Kapan nikah?, mungkin pertanyaan ini yang sering ditanyakan kepada mereka yang belum menikah disaat usia mereka menginjak 23 tahun keatas.  Pertanyaan ini bahkan menjadi beban jikadatangnya dari orang tua.  Belum lagi ketika ada teman atau kerabat yang mengadakan pesta pernikahan, pasti akan ada pertanyaan "kapan nyusul? atau "ko calonnya ga di ajak?" atau pertanyaan "kapan nih nyebar undangan?".  Untuk sebagian dari mereka pertanyaan ini sebenarnya memberatkan atau malah membuat sedih, bukan sedih karena mereka belum menikah tetapi sedih karena memikirkan keinginan keluarga terutama orang tua yang menginginkan anaknya segera menikah, tapi banyak pula yang dari mereka yang menanggapi pertanyaan tersebut dengan santai, jika ada pertanyaan

"kapan nyusul?"
dengan senyum mereka menjawab
"Insya Allah taun depan" (kalau pertanyaannya di ajukan bln desember)
atau pertanyaan
"ko calonnya ga diajak?"
dengan gaya sok punya pasangan mereka menjawab
"iya orangnya lagi sibuk nguras samudra pasifik"
dan untuk pertanyaan
"kapan nih nyebar undangan?"
mungkin ada yang menjawab seperti ini
"undangan sih udah ada cuma orang percetakannya bingung soalnya nama calon mempelai pria nya selalu di tipex hehe..."

Seorang teman atau sahabat yang baik mungkin pernah berkata " udah jangan pilih-pilih lah..."
lha...ya piye toh mba yu, kami--perempuan yang belum menikah--bukan mencari seorang tukang kebun yang hanya dengan persyaratan bisa memotong rumput langsung di terima, tapi kami mencari seorang laki-laki untuk di jadikan seorang suami.  Seorang laki-laki yang bisa menjadi imam dan yang mau bertanggungjawab atas kami didunia maupun diakhirat--serem ya bawa-bawa akhirat--tapi itulah semua perempuan pasti mencari yang seperti itu.  Pada saat seseorang memutuskan untuk menikah dengan si A dan bukan dengan si B, dia sudah melakukan pilihan, begitu juga pada saat seseorang memutuskan untuk menikah dengan laki-laki/perempuan yang memiliki iman yang sama, itupun juga merupakan proses memilih. Jadi siapa bilang jangan pilih-pilih.

Disebuah pertemuan keluarga mungkin ada paman atau bibi yang berkata "jangan lama-lama, nanti keburu kiamat".  haduh...siapa juga yang mau lama-lama, kalaupun akhirnya kiamat itu datangnya sebelum kita menikah insya Allah kita akan dipertemukan dengan bidadari disurga (amin...ya Allah masuk surga)

"udah buruan deh married jangan kejar karir terus"
Lha...siapa yang kerjar karir, kita ngejar gajinya (gubrak...)

Menikah itu butuh dana, tapi bukan berarti orientasi kita adalah uang (ga nikah-nikah dong kalau nunggu uangnya cukup coz manusia pasti ga akan pernah merasa cukup), tapi setidak-tidaknya kita punya uang untuk bayar penghulu, dan minimal ada aqua plus kue cucur untuk tamu yang datang, ga mau kan menyusahkan orang tua lagi. Orang tua pasti akan membantu, tetapi bagi mereka yang kehidupannya pas-pasan seperti saya orang tua mungkin hanya bisa membantu semampu mereka

Intinya sih jangan sampai salah memilih. Ga mau kan kaya si fulan yang setelah dua tahun pernikahannya mengatakan "kayanya gw ga bahagia deh dengan pernikahan gw"...waw...gampang banget ngomong itu.

Jodoh mu adalah cerminan dari dirimu, jika kita menginginkan pasangan yang berkualitas maka kualitaskanlah dan pantaskanlah diri kita untuknya.  Insya Allah sang pemberi cinta akan memilihkan jodoh yang pantas untuk kita.  Ingat laki-laki yang baik hanya untuk perempuan yang baik, begitu juga sebaliknya.
Allah menciptakan setiap manusia saling berpasang-pasangan, kita sebagai manusia hanya menunggu waktu yang tepat dan yakinlah bahwa semua akan indah pada waktu nya   ^_^

No comments:

Post a Comment