15 February 2011

Episode Buku Favorit

Buku apa yang terakhir anda baca?, jika pertanyaan itu anda lontarkan ke saya maka jawabannya adalah "Burlian". Buku karangan Tere-liya yang dirilis tahun 2009.  Buku ini saya beli tanggal 01 Januari 2010, tepat ditahun baru. Sebenarnya buku ini sudah lama berada di rak buku, tapi saya baru sempat membacanya. Kalian tahu kalimat apa yang ada di dua halaman terakhir, begini kalimatnya "Jika kalian ingin tahu, besok lusa aku akan ceritakan bagian ini di buku yang berbeda", bah...macam mana pula mas darwis nih (Darwis adalah nama asli dari Tere-liye), membuat saya penasaran saja. Saya menyukai tulisan Tere-liye karena menurut saya karya-karya beliau selalu dalam kesederhanaan (setidaknya dari beberapa buku yang saya baca semuanya dikemas secara sederhana), sebuah cerita yang sederhana tapi memiliki makna yang luar biasa. Ada pelajaran yang bisa saya tangkap ketika saya membaca buku karangan beliau. Saya masih ingat ketika saya membaca buku karangan beliau dengan judul "Hafalan Sholat Delisa", sebuah buku yang mengajarkan kepada saya bagaimana mensyukuri sebuah kehidupan dan tetap tersenyum dalam keadaan apapun. Sebuah buku yang mengingatkan saya tentang apapun yang saya lakukan haruslah diniatkan karena Allah, bukan karena orang lain atau mengharapkan sesuatu. Sebuah buku yang menceritakan ketegaran seorang anak berusia 7 tahun  (7 atau 6 saya lupa :D) yang ditinggal oleh ibu dan saudara-saudaranya karena terhempas  badai tsunami di Aceh. Novel tersebut mungkin terinspirasi dari kejadian tsunami Aceh tahun 2005. Sebuah buku yang membuat saya bercucuran air mata, tapi sungguh...saya menangis ketika membacanya. Entah karena memang saya terlalu melankolis atau karena isi cerita yang membuat saya haru, yang pasti "Hafalan Sholat Delisa" menjadi buku favorit saya. Dan kabarnya buku ini sedang dalam proses pembuatan film, saya penasaran dengan filmnya, apakah filmnya akan menguras air mata saya juga?, hmm...tak sabar saya melihatnya

Awalnya saya memang tidak suka membaca, dulu menurut saya membaca itu membosankan, hobi yang tidak menarik. Tapi pandangan saya berubah ketika seorang sahabat meminjamkan saya sebuah buku. Saya tertarik untuk membacanya dan ternyata membaca itu mengasyikkan. Saya bisa tahu mengenai sebuah tempat yang belum saya kunjungi dari gambaran yang digambarkan oleh sang penulis, seolah-olah saya berada didalamnya. Begitulah awal perkenalan saya dengan buku. Dan buku itu adalah "Ayat-Ayat Cinta", sebuah karya dari seorang Habiburrahman el-Shirazy.  Saya menyukai buku nya tapi tidak dengan filmnya. Menurut saya apa yang diceritakan di film terlalu berlebihan. Kecewa pasti, tapi saya menghargai karya anak negeri. Tak gampang membuat sebuah karya.

Buku kedua yang menjadi favorit saya adalah "5 cm", sebuah buku yang di rilis tahun 2005, buah karya Donny Dhirgantoro. Sebuah buku yang menceritakan tentang sebuah persahabatan. Pesahabatan yang tidak memberi syarat, persahabatan yang saling memberi semangat satu sama lain. Sebuah cerita yang memberikan saya  pelajaran tentang persahabatan dan sebuah cita-cita. Jika kita sudah memiliki niat maka tanamkanlah dalam hati dan alam bawah sadar kita akan menggiring kita untuk mencapai tujuan tersebut. Itulah yang bisa saya ambil dari buku ini. Kabarnya film 5 cm akan dibuat, tak sabar saya melihatnya dan semoga filmnya tidak mengecewakan.
Buku favorit saya yang selanjutnya adalah "Negeri 5 Menara", buah  karya anak pesantren yang di rilis tahun 2009. Sebuah karya yang terinspirasi dari kisah nyata sang penulis A. Fuadi. Dalam novel ini saya bisa sedikit tahu tentang kehidupan dan pendidikan dipesantren. Penulis menggambarkan secara detail tentang kehidupan disana. Sebuah ungkapan "Man Jadda Wa Jadda" yang mempunyai arti kurang lebih "barang siapa yang bersungguh-sungguh dia akan mendapatkannya" membuat saya terinspirasi. Membaca novel ini membuat saya tersenyum simpul dan di akhir halaman akhirnya saya berkata "novel yang luar biasa"

Itu lah sedikit cerita tentang novel favorit saya, mungkin akan terus bertambah seiring  dengan banyaknya buku yang saya baca. Ada banyak daftar buku yang akan saya baca. Jika sempat akan saya ceritakan disini.

ah...kau tahu, saat saya menulis ini saya sedang mendengarkan Ost. Princes Hours, sebuah drama korea yang semua orang pasti suka (hmm...tidak semua, tapi mungkin sebagian orang terutama kaum hawa). Saya tidak mengerti arti dari lagu ini, tapi saya menikmatinya. Seperti kata orang musik mempersatukan semua nya dan sepertinya menyenangkan jika bisa mengerti sedikit bahasa korea, kamsahamnida ^_^

No comments:

Post a Comment